PROSES
PEMBENTUKAN LEMAK DAN LIPID DIDALAM TUBUH
1. LIPID
Lipid
merupakan biomolekul yang sangat penting dalam kebutuhan makanan kita. Salah
satu bentuk lipid adalah trigliserol dan lipoprotein. Trigliserol adalah sumber
cadangan kalori yang memiliki energi tinggi. Jika dibandingkan, metabolisme
karbohidrat dan protein akan menghasilkan energi sekitar 4 sampai 5 kkal/g,
sedangkan trigliserol bisa menghasilkan 9 kkal/g. Fungsi biologi lipid
tergantung pada struktur kimianya. Minyak dan lemak merupakan cadangan makanan
pada banyak organisme. Fosfolipid dan sterol merupakan struktur primer pembentuk
membran. Beberapa jenis lipid yang jumlahnya terbatas pada sel organism memiliki
fungsi sebagai kofaktor, electron carriers, pigmen pengabsorpsi cahaya, ujung hidrofobik
protein, agen pengemulsi, hormon dan messenger intraselular. Sebagai bentuk
umum lipid yang berfungsi sebagai
cadangan makanan, minyak dan lemak memiliki bentuk sebagai asam lemak dan
derivatnya. Asam lemak merupakan derivat hidrokarbon yang memiliki tingkat
oksidasi rendah. Lipid relatif tidak bisa larut dalam air dan bisa larut dalam pelarut
nonpolar seperti eter dan kloroform.
Lipid
adalah segolongan besar senyawa tak larut di dalam air yang terdapat di alam.
Lipid cenderung larut dalam pelarut organik misalnya eter dan kloroform dan
merupakan senyawa yang heterogen dari jaringan. Sifat ini yang membedakan dengan
karbohidrat, protein, asam nukleat dan kebanykan molekul hayati lainnya. Lipid
dapat diperoleh dari hewan maupun tumbuhan dengan cara ekstrasi menggunakan
alcohol panas, eter dan pelarut lemak yang lainnya. Macam senyawa itu
kuantitasnya yang doperoleh dari ekstraksi itu sangat tergantung pada bahan
alam sumber lipid yang dapat digunakan (Girindra,
1990).
Minyak dan lemak adalah trigiserida atau triasil gliserol
(merupakan ester asam lemak dengan gliserol) dengan rumus (Tim Dosen, 2011):
Minyak adalah istilah umum untuk semua cairan organic
yang tidak larut/bercampur dalam air. Minyak tumbuhan dan hewan semuanya
merupakan lipid. Dari sudut pandang kimia, minyak kelompok ini sama saja dengan
lemak. Minyak dibedakan dari lemak berdasarkan sifat fisiknya, pada suhu ruang
minyak berwujud cair sedangkan lemak berwujud padat. Jika dilihat dari asalnya
terdapat dua golongan besar minyak yaitu minyak yang dihasilkan tumbuh-tumbuhan
(minyak nabati) dan minyak yang dihasilkan oleh hewan (minyak hewani) (Anonim,
2011).
Lemak atau minyak
secara kimiawi adalah trigliserida yang merupakan bagian terbesar dari
kelompok lipida. Trigliserida ini
merupakan senyawa hasil kondensasi satu molekul gliserol dengan tiga molekul asam
lemak. Secara umum, lemak diartikan
sebagai trigliserida yang dalam kondisi suhu ruang berada dalam keadaan
padat. Sedangkan minyak adalah
trigliserida yang dalam suhu ruang berbentuk cair (Sudarmaji, dkk, 1996).
Suatu lipid didefinisikan sebagai senyawa organik yang
terdapat dalam alam serta tak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut
organik nonpolar seperti suatu hidrokarbon atau dietil eter. Berbagai kelas
lipid dihubungkan satu sama lain berdasarkan komponen dasarnya, sumber
penghasilnya, kandungan asam lemaknya, maupun sifat-sifat kimianya
(Jatilaksono, 2007).
Berdasarkan komponen dasarnya, lipid terbagi ke dalam
lipid sederhana (simple lipid), lipid majemuk (compound lipid), dan lipid
turunan (derived lipid). Berdasarkan sumbernya, lipid dikelompokkan sebagai
lemak hewan (animal fat), lemak susu (milk fat), minyak ikan (fish oil), dll.
Klasifikasi lipid ke dalam lipid majemuk karena lipid tersebut mengandung asam
lemak yang dapat disabunkan, sedangkan lipid sederhana tidak mengandung asam lemak
dan tidak dapat disabunkan (Jatilaksono, 2007).
Lipid
merupakan gudang energi, tidak larut dalam air dan dapat diekstraksi dari
komponen sel lainnya dengan pelarut organic seperti hidrokarbon, karbontetraklorida dan eter. Pada komponen-komponen dari
lipid dapat dipisahkan dengan perbedaan kelarutannya dalam pelarut-pelarut
organik yang berbeda. Lemak adalah suatu senyawa atau molekul yang terbentuk
dari asam lemak atau gliserol. Lemak dapat dihidrolisis menjadi asam lemak dan
gliserol dengan menggunkan larutan alkali (Tim Dosen, 2011).
Senyawa-senyawa
yang termasuk dalam lipid terbagi dalam beberapa golongan. Ada beberapa cara
yang digunakan untuk penggolongan yang dikenal. Bloor membagi lipid dalam tiga
golongan besar yaitu (Poedjiadi, 1994) :
1. Lipid
sederhana yaitu eter, asam lemak dan berbagi alcohol. Misalnya pada lilin dan
gliserol.
2. Lipid
gabungan yaitu eter, asam lemak yang mempunyai gugus tambahan misalnya
fosfolipid.
3. Derivat
lipid yaitu senyawa yang dihasilkan dari proses hidrolisis. Misalnya lemak dan
gliserol.
Klasifikasi Lipid
1) Lipid
Sederhana. Ester yang terbentuk dari asam lemak dengan beberapa gugus alkohol.
a) Lemak. Bentuk ester asam lemak dengan
gliserol. Minyak merupakan bentuk cair dari lemak.
b) Lilin. Bentuk ester asam lemak yang
memiliki berat molekul besar dengan bentuk
alcohol
monohidrat.
2) Lipid
Kompleks. Ester yang terbentuk dari asam lemak yang mengandung gugus lain yang
teradisi
pada gugus alkohol atau asam lemak.
a) Fosfolipid. Lipid yang mengandung residu
asam fosfat. Molekul ini mengandung basa nitrogen dan
subtituen lainnya, misalnya
gliserofosfolipid memiliki gugus alkohol berupa gliserol dan
spingofosfolipid memiliki gugus alkohol
berupa spingosin.
b) Glikolipid (glikospingolipid). Lipid
yang mengandung asam lemak, spingosin dan karbohidrat.
c) Lipid kompleks lainnya. Misalnya
sulfolipid , aminolipid dan lipoprotein.
3) Lipid
prekursor dan derivat. Contoh lipid kategori ini adalah asam lemak, gliserol, steroid,
aldehid
lemak, keton bodies, lipid yang terlarut
pada vitamin dan hormon.
Selain itu lipid dapat juga dibagi
dalam beberapa golongan berdasarkan kemiripan struktur lazimnya, yaitu (Fessenden,
1992) :
1. Asam
lemak adalah asam
organic yang terdapat sebagai ester trigliserida atau lemak, baik yang berasal
dari hewan atau tumbuhan. Asam ini adalah asam kaarboksilat yang mempunyai
rantai karbon yang panjang dengan rumus umum RCOOH. Pada umumnya asam lemak
mempunyai jumlah atom karbon yang genap.
2. Lemak
adalah suatu ester asam lemak dengan gliserol. Gliserol adalah suatu
trihidroksi alkoholl yang terdiri atas tiga atom karbon, jadi tiap atom karbon
mempunyai gugus – OH. Pada lemak saatu molekul gliserol mengikat tiga molkeul
asan lemak. Oleh karena itu lemak adalah suatu trigliserida :
R1 – COO – CH2
R2
– COO – CH
R3
– COO – CH2
Lemak hewan
pada umumnya berupa zat padat pada suhu ruangan sedangkan lemak yang berasal
dari tumbuhan berupa zat cair.
3 3. Lilin (wax) adalah ester asam lemak dengan monohidroksi
alcohol yang mempunyai rantai karbon panjang antara 14 sampai 34 atom karbon.
Lilin dapat diperoleh antara lain dari lebah madu dan dari ikan paus atau
lumba-lumba. Lilin dikeluarkan oleh lebah untuk membentuk sarang tempat
penyimpanan madu. Lilin tidak mudah terhidrolisis seperti lemak dan tidak dapat
diuraikan oleh enzim yang menguraikan lemak.
4. Fosfolipid
adalah suatu gliserida yang mengandung fosfor dalam bentuk ester asam fosfat.
Oleh karenanya fosfolipid adalah suatu fosfogliserida.
5. Sfingolipid
adalah senyawa yang mempunyai rumus dan merupakan satu-satunya sfingolipid yang
mengandung fosfat adalah sfingomielin yan terdapat dalam jaringan saraf dan
dalam otak yang mengandung sfingosin dengan beberapa ikatan rangkap.
6. Terpen
merupakan senyawa yang kebanyakan terdiri atas kelipatan dari lima atom karbon.
7. Lipid
kompleks adalah lipid yang terdapat alam bergabung dengan senyawa lain misalnya
dengan protein atau dengan karbohidrat.
8. Trigliserida adalah bentuk lemak yang paling efisien
untuk menyimpan kalor yang penting untuk proses-proses yang membutuhkan energi
dalam tubuh. Trigliserida bersifat tidak banyak membutuhkan tempat, kurang
teroksidasi. Trigliserida dapat dikonversi menjadi kolesterol, fosfolipid dan
bentuk lipida lainnya kalau dibutuhkan. Adapun fungsi fisik lainnya adalah
sebagai bantalan tulang-tulang dan organ vital, melindungi organ dari
goncangan. Lemak bawah kulit berfungsi sebagai insulator dari
panas atau dingin.
Seperti
karbohidrat dan protein, kebanyakan lipid juga tersusun dari senyawa-senyawa
yang lebih sederhana. Ada satu kelompok lipid yang tidak mengandung asam lemak
dan gliserol dan tidak terhidrolisis (Fessenden, 1992).
Lipida
yang paling sederhana dan paling banyak mengandung asam lemak sebagai unit
penyusun adalah triasilgliserol juga sering dinamakan lemak, lemak netral atau
trigliserida. Triasilgliserol adalah komponen utama dari lemak penyimpan atau
depot lemak pada sel tumbuhan dan sel hewan tetapi umumnya tidak ditemukan pada
membran. Triasilgliserol dalam berbagai jenis tergantung pada identitas dan
letak ketiga komponen asam lemak yang terikat dengan ikatan ester oleh
gliserol. Senyawa yang mengandung satu jenis asam lemak pada ketiga posisi
disebut triasilgliserol sederhana golongan ini dinamakan menurut asam lemak
yang terkandung contohnya adalah tristeroilgliserol, tripalmitoilgliserol dan
triolrilgliserol yang mengandung asam
stearat, asam plamitat dan asam oleat berturut-turut. Triasilgliserol yang
mengandung dua atau lebih asam lemak yang berbeda disebut triasilgliserol campuran.
Triasilgliserol yang terdapat di dalam bersifat tidak larut dalam air. Senyawa
ini memiliki gravitas spesifik yang lebih rendah dari air yang menyebabkan
minyak membentuk lapisan atas pada bumbu salad campuran minyak dan cuka.
Triasilgliserol mudah larut dalam pelarut nonpolar sepeti khloroform, benzena
atau eter yang seringkali dipergunakan untuk sekresi lemak dari jaringan.
Trisilgliserol terutma berfungsi sebagai lemak penyimpan (Lehninger, 1990).
Minyak dan lemak apabila mengalami perubahan akan
mempengaruhi baud an rasa suatu bahan makanan, baik yang bersifat menguntungkan
atau tidak. Umumnya penguraian lemak dan minyak menghasilkan zat yang tidak
dapat dimakan, sehingga dengan demikian kerusakan lemak dan minyak dapat
menurunkan nilai gizi, rasa dan bau dari lemak yang bersangkutan. Penyebab
kerusakan lemak dan minyak (Ketaren,
2005).:
1. Hidrolisis
Lemak
dengan adanya air akan terhidrolisa menjadi gliserol dan asam lemak, reaksi
hidrolisis ini dipercepat dengan adanya enzim.
2. Oto-oksidasi
Selama
reaksi oto-oksidasi terbentuk radikal-radikal bebas dari asam lemak tidak jenuh
dalam lemak akibat adanya factor panas, cahaya, peroksida lemak atau
hidropoksida logam berat seperti Fe,Co,Cu dan Mn .
Lemak
dan minyak meskipun serupa dalam kimianya, menunjukkan keragaman yang besar
dalam sifat-sifat fisiknya (Ketaren,
2005):
a. Tidak
larut dalam air. Hal ini disebabkan oleh adanya asam lemak berantai karbon
panjang dan tidak adanya gugus –gugus polar.
b. Viskositas
minyak dan lemak cair biasanya bertambah dengan bertambahnya panjang rantai
karbon dan berkurang dengan naiknya suhu serta berkurang dengan tidak jenuhnya
rantai karbon.
c. Berat
jenis lemak dan minyak lebih tinggi untuk trigliserida dengan berat molekul
rendah dan trigliserida tak jenuh. Berat jenis bertambah dengan bertambahnya
suhu.
d.
Jumlah benda pada dalam lemak
berubah-ubah menurut suhunya demikian pula sifat-sifat plastiknya. Pada umumnya lemak bersifat seperti plastic bila
kandungan padatnya antara 10% dan 50%.
e.
Titik
cair minyak dan lemak ditentukan oleh beberapa factor diantaranya yaitu makin
pendek rantai asam lemak makin rendah titik cair trigliserida tersebut,
cara-cara penyebaran asam-asam lemak dalam suatu asam lemakdalam suatu le,a
juga mempengaruhi titik cairnya.
f.
Polimorfis merupakan sifat asam lemak yang
berhubungan dengan sifat minyak atau lemak sebagai kristal
2.
LEMAK
Lemak yang beredar di dalam tubuh diperoleh
dari dua sumber yaitu dari makanan dan hasil produksi organ hati, yang bisa
disimpan di dalam sel-sel lemak sebagai cadangan energi (Guyton, 2007). Lemak
yang terdapat dalam makanan akan diuraikan menjadi kolesterol, trigliserida,
fosfolipid dan asam lemak bebas pada saat dicerna dalam usus. Keempat unsur
lemak ini akan diserap dari usus dan masuk kedalam darah.
Lemak tidak larut dalam air, berarti lemak
juga tidak larut dalam plasma darah. Agar lemak dapat diangkut ke dalam
peredaran darah, maka di dalam plasma darah, lemak akan berikatan dengan
protein spesifik membentuk suatu kompleks makromolekul yang larut dalam air.
Ikatan antara lemak (kolesterol, trigliserida, dan fosfolipid) dengan protein
ini disebut lipoprotein. Berdasarkan komposisi, densitas, dan mobilitasnya,
lipoprotein dibedakan menjadi kilomikron, very low density lipoprotein (VLDL),
low density lipoprotein (LDL), dan high density lipoprotein (HDL).
Setiap jenis lipoprotein memiliki fungsi yang berbeda dan dipecah serta dibuang
dengan cara yang sedikit berbeda. Lemak dalam darah diangkut dengan dua cara,
yaitu melalui jalur eksogen dan jalur endogen (Adam, 2009).
a.
Jalur eksogen
Makanan berlemak yang kita makan
terdiri atas trigliserid dan kolestrol. Trigliserida & kolesterol dalam
usus halus akan diserap ke dalam enterosit mukosa usus halus. Trigliserida akan
diserap sebagai asam lemak bebas sedangkan kolestrol, sebagai kolestrol. Di
dalam usus halus asam lemak bebas akan diubah lagi menjadi trigliserida,
sedangkan kolestrol mengalami esterifikasi menjadi kolestrol ester. Keduanya bersama
fosfolipid dan apolipoprotein akan membentuk partikel besar lipoprotein, yang
disebut Kilomikron. Kilomikron ini akan membawanya ke dalam aliran darah.
Trigliserid dalam kilomikron tadi mengalami penguraian oleh enzim lipoprotein
lipase yang berasal dari endotel, sehingga terbentuk asam lemak bebas (free
fatty acid) dan kilomikron remnant (Adam, 2009).
Asam lemak bebas dapat disimpan
sebagai trigliserida kembali di jaringan lemak (adiposa), tetapi bila terdapat
dalam jumlah yang banyak sebagian akan diambil oleh hati menjadi bahan untuk
pembentukan trigiserid hati. Sewaktu-waktu jika kita membutuhkan energi dari
lemak, trigliserida dipecah menjadi asam lemak dan gliserol, untuk
ditransportasikan menuju sel-sel untuk dioksidasi menjadi energi. Proses
pemecahan lemak jaringan ini dinamakan lipolisis. Asam lemak tersebut
ditransportasikan oleh albumin ke jaringan yang memerlukan dan disebut sebagai
asam lemak bebas (Adam, 2009).
Kilomikron remnan akan dimetabolisme
dalam hati sehingga menghasilkan kolesterol bebas. Sebagian kolesterol yang
mencapai organ hati diubah menjadi asam empedu, yang akan dikeluarkan ke dalam
usus, berfungsi seperti detergen & membantu proses penyerapan lemak dari
makanan. Sebagian lagi dari kolesterol dikeluarkan melalui saluran empedu tanpa
dimetabolisme menjadi asam empedu kemudian organ hati akan mendistribusikan
kolesterol ke jaringan tubuh lainnya melalui jalur endogen. Pada akhirnya,
kilomikron yang tersisa (yang lemaknya telah diambil), dibuang dari aliran
darah oleh hati. Kolesterol juga dapat diproduksi oleh hati dengan bantuan
enzim yang disebut HMG Koenzim-A Reduktase, kemudian dikirimkan ke dalam
aliran darah (Adam, 2009).
b. Jalur
endogen
Pembentukan trigliserida dan
kolesterol disintesis oleh hati diangkut secara endogen dalam bentuk VLDL.VLDL
akan mengalami hidrolisis dalam sirkulasi oleh lipoprotein lipase yang
juga menghidrolisis kilomikron menjadi IDL(Intermediate Density
Lipoprotein). Partikel IDL kemudian diambil oleh hati dan mengalami pemecahan
lebih lanjut menjadi produk akhir yaitu LDL.LDL akan diambil oleh reseptor LDL
di hati dan mengalami katabolisme.LDL ini bertugas menghantar kolesterol
kedalam tubuh. HDL berasal dari hati dan usus sewaktu terjadi hidrolisis
kilomikron dibawah pengaruh enzim lecithin cholesterol acyltransferase (LCAT).
Ester kolesterol ini akan mengalami perpindahan dari HDL kepada VLDL dan IDL
sehingga dengan demikian terjadi kebalikan arah transpor kolesterol dari
perifer menuju hati.Aktifitas ini mungkin berperan sebagai sifat antiterogenik
(Adam, 2009).
c. Jalur
Reverse Cholesterol Transport
HDL dilepaskan sebagai partikel
kecil miskin kolestrol yang mengandung apolipoprotein (apo) A, C, E dan disebut
HDL nascent. HDL nascent berasal dari usus halus dan hati,
mempunyai bentuk gepeng dan mengandung apolipoprotein A1. HDL nascent akan
mendekati makrofag untuk mengambil kolestrol yang tersimpan di makrofag.
Setelah mengambil kolestrol dari makrofag, HDL nascent berubah menjadi
HDL dewasa yang berbetuk bulat. Agar dapat diambil oleh HDL nascent,
kolestrol di bagian dalam makrofag harus dibawa ke permukaan membran sel
makrofag oleh suatu transporter yang disebut adenosine triphosphate binding
cassette transporter 1 atau ABC 1. Setelah mengambil kolestrol bebas dari
sel makrofag, kolestrol bebas akan diesterifikasi menjadi kolestrol ester oleh
enzim lecithin cholesterol acyltransferase (LCAT). Selanjutnya sebagian
kolestrol ester yang dibawa oleh HDL akan mengambil dua jalur. Jalur pertama
ialah ke hati dan ditangkap oleh scavenger receptor class B type I dikenal
dengan SR-B1. Jalur kedua adalah kolestrol ester dalam HDL akan dipertukarkan
dengan trigliserid dari VLDL dan IDL dengan bantuan cholestrol ester
transfer protein (CETP). Dengan demikian fungsi HDL sebagai penyerap
kolestrol dari makrofag mempunyai dua jalur yaitu langsung ke hati dan jalur
tidak langsung melalui VLDL dan IDL untuk membawa kolestrol kembali ke hati
(Adam, 2009).
PERMASALAHAN:
1. Bagaimana cara
membedakan antara lemak dan lipid jika dilihat dari struktur pembentuknya?
2. Bagaimana
proses pemecahan lemak yang disimpan pada jaringan lemak yang akan digunakan
sebagai sumber energy?
3. Berdasarkan
struktur kimia, Lipid memiliki fungsi yang berbeda-beda. Apabila kekurangan
akan lipid tertentu apa yang akan terjadi pada tubuh manusia?
saya ingin mencoba menjawab peemasalahan kedua saudara, menurut agung Jika sumber energi dari karbohidrat telah mencukupi, maka asam lemak mengalami esterifikasi yaitu membentuk ester dengan gliserol menjadi trigliserida sebagai cadangan energi jangka panjang. Jika sewaktu-waktu tak tersedia sumber energi dari karbohidrat barulah asam lemak dioksidasi, baik asam lemak dari diet maupun jika harus memecah cadangan trigliserida jaringan menjadi asam lemak dan gliserol yang kemudian dioksidasi menjadi energi. Proses pemecahan trigliserida ini dinamakan lipolisis. Proses oksidasi asam lemak dinamakan oksidasi beta dan menghasilkan asetil KoA asetil KoA dari jalur inipun akan masuk ke dalam siklus asam sitrat sehingga dihasilkan energi.
BalasHapusSaya ingin menanggapi permasalahan ketiga dimana apa yg akan terjadi pada tubuh bila kekurangan lipid? Nah disini saya contohkan senyawa lipid yg sederhana yaitu lemak. Dimana salah satu kekurangannya ialah beresiko kekurangan vitamin yang dimana Lemak berperan penting dalam metabolisme serta penyerapan vitamin larut lemak, yaitu vitamin A, D, E, K. Vitamin-vitamin tersebut memerlukan lemak di dalam tubuh untuk bisa diserap.
BalasHapusSaya akan mencoba menjawap permasalahan no 1 yang anda berikan
BalasHapus- lipid sederhana
Lemak dan minyak merupakan lipid sederhana yang terdiri atas trigliserida campuran dari gliserol dan asam lemak rantai panjang. Lemak tersimpan diseluruh tubuh tetapi jumlahnya paling banyak terdapat pada jaringan adipose. Secara kimiawi lemak disebut sebagai trigliserida, yaitu senyawa yang terbentuk dari gliserol dan asam lemak
- lipid majemuk
Hasil hidrolisis dari lipid majemuk adalah gliserol, asam lemak dan zat lain. Lipid kompleks dikelompokan menjadi dua, yaitu fosfolipida dan glikolipida. Fosfolipid merupakan senyawa yang akan menghasilkan gliserol, asam lemak, asam fosfat dan senyawa nitrogen apabila dihidrolisis. Sedangkan glikolipida merupakan senyawa lipid yang mengandung karbohidra
baik saya akan menambah jawaban no 3
BalasHapusKekurangan asam lemak esensial (Omega -3 dan Omega -6) pada masa janin mengakibatkan penurunan pada pertumbuhan otak. Pertumbuhan otak yang terganggu akan mengakibatkan penurunan fungsi otak, yaitu kemampuan kognitif rendah, yang tidak dapat diperbaiki kemudian. Kekurangan lemak mengakibatkan perubahan pada komposisi asam lemak di berbagai jaringan, terutama membran sel. Selain itu terjadi penurunan efisiensi produksi energi di dalam sel.
saya ingin menjawab pertanyaan nomor 1, apabila kekurangan lipid :
BalasHapus1. Depresi
2. Berisiko mengalami kekurangan berbagai vitamin
3. Sering merasa kedinginan
4. Mengganggu kesehatan jantung dan pembuluh darah
5. Merasa cepat lapar dan sering lapar